Semoga bisa menjadi motivasi untuk menuntut ilmu dunia dan akherat yang dibangun atas keimanan kepada ALLAH dan sebagai cahaya penerang dari kebodohan :
1- Dimudahkan jalan menuju surga. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. at-Tirmidzi)
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Sebagai contoh ketika kita ingin pergi ke jakarta, maka kita perlu tahu jalannya atau petunjuk atau ilmunya. Jika tidak tahu maka tidak akan pernah sampai ketempat tujuan yaitu jakarta. Nah apa saja yang perlu kita ketahui, pertama kita kejakarta itu mau naik apa, misalkan bus, bus apa, harga tiket berapa, berangkat dari mana, jam berapa, semua harus kita ketahui.
Misal kita berangkat dengan bus rosalia, harga tiket 120 ribu, nomor bus 279, berangkat jam 16.30, turun di pulogadung, dan seterusnya,,,
Begitu juga dengan jalan menuju surga, maka kita harus tahu ilmunya yaitu islam. Maka meluangkan waktu belajar/mengaji/ikut kajian islam, mengeluarkan dana beli buku islam, dengan ikhlas, maka insyaaAlloh, Alloh akan membukakan jalan kita untuk menuju surga.
2- Didoakan oleh para malaikat dan makhluk-makhluk Allah yang lain.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، وَإِنَّ طَالِبَ اْلعِلْمِ يَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ شَيْ حَتَّى ألْحِيْتَانَ
Artinya,“Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Islam, karena sesungguhnya semua (makhluk) sampai binatang-binatang yang ada di laut memohonkan ampun untuk orang yang menuntut ilmu”. (H.R. Ibnu Abdurrahman)
Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa menempuh suatu jalan dengan tujuan mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Selain itu, malaikat akan meletakkan sayapnya bagi orang yang mencari ilmu sebagai keridhaan atas tindakannya. Sesungguhnya yang ada di langit dan bumi, bahkan ikan-ikan di laut, akan memohonkan ampunan bagi orang yang menuntut ilmu. Keutamaan orang berilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan atas planet yang lain. Para ulama adalah pewaris manusia. Dan, para nabi tiada mewariskan dinar atau dirham, melainkan ilmu. Maka, barang siapa mengambilnya, berarti ia telah mengambil bagian yang sempurna.” (HR. Ahmad)
3- Rasulullah diperintah Allah untuk berdoa meminta tambahan ilmu, tetapi tidak diperintah untuk berdoa minta tambahan harta. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu lebih mulia daripada harta.
Allah swt berfirman, “Dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan’” (Thaha: 114).
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
4- Allah akan menaikkan derajat orang yang memiliki ilmu. Baik ilmu dunia dan akherat, dan biasanya kalau keduanya ini digabung akan memberikan kemuliaan bagi orang yang memilikinya.
Contoh jika seseorang punya :
ilmu tentang Kedokteran, maka minimal dia akan bisa menolong orang lain, disamping itu akan dapat jasa dari ilmu kedokteran yang dimiliki.
Ilmu tentang perbengkelan, dia akan bisa menolong orang lain dengan memperbaiki motor/mobil yang rusak dengan imbalan jasa.
Ilmu tentang service hp dan lain sebagainya tersebut, dapat menaikkan derajat atau kedudukan yang lebih daripada orang lain. Dan itu tidak semua orang akan dapat karunia yang Besar ini.
Tidak mungkin orang sakit pergi ke bengkel, tidak mungkin Hp error pergi ke Dokter, dan tidak mungkin turun mesin pergi ke konter.
Disitulah masing2 keutamaan ilmu yang dipunya seseorang.
Dalam Al-Qur`an disebutkan,
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
(Al-Mujadilah: 11).
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ اَمَنُوْا مِنْكُمْ وَ الَّذِيْنَ اُوْتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَتٍ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
5- Orang yang dikehendaki Allah mendapat kebaikan, tandanya adalah orang itu memahami ilmu agama.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki Allah mendapat kebaikan, maka Dia jadikan orang itu memahami agama.” (HR. Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi)
Mayyuridillahu bihi khoiron yu faqqihu fiddin
Orang yang baik belum tentu paham dengan islam, tapi kalau orang yang paham dengan islam pastinya orang yang baik.
Paham berbeda dengan mengerti, mengerti saja tidak cukup, harus ada pembuktian dan pemahaman yang benar.
Banyak orang tahu kalau hutang itu wajib/harus dikembalikan, namun banyak yang tidak mau membayar. Bahkan ada juga yang ditagih malah ngajak berantem, terus utangnya lunas...
banyak yang tahu kalau puasa itu wajib, namun hanya sebatas menahan lapar dan haus saja,,,
banyak yang mengerti kalau sholat itu wajib, namun sholatnya tidak bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar,,,
Shalat memang bisa mencegah dari perbuatan dosa dan maksiat, serta bisa mengajak pada kebaikan. Ini adalah janji Alloh. Namun dengan syarat shalat tersebut dilakukan dengan:
1- Memenuhi rukun, syarat, wajib dan melakukan hal-hal sunnah yang menyempurnakan shalat.
2- Membuang jauh-jauh hal-hal di luar shalat ketika sedang melaksanakan shalat.
3- Tidak menoleh ke kanan dan ke kiri ketika sedang melaksanakan shalat.
4- Menghadirkan hati saat shalat dengan merenungi setiap ayat dan bacaan yang diucap.
5- Bersemangat dalam hati untuk melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Namun orang yang paham dengan islam, akan berusaha kuat untuk melunasi hutang-hutangnya bahkan minta dan memohon pertolongan Alloh untuk melunasi hutangnya.
Orang yang paham dengan islam, tidak hanya sebatas manahan lapar, haus, hubungan suami istri, namun juga akan menghindari berbagai kegiatan yang akan mengurangi pahala puasa dan bahkan ingin memanfaatkan sebaik mungkin waktunya saat berpuasa, seperi tilawah, dzikir, membaca, menghafal dan lain2, bukan malah tidur seharian.
6- Orang yang mempelajari ilmu kemudian menyampaikannya kepada orang lain, akan mendapat kasih sayang dari Allah swt.
Rasulullah saw bersabda, “Allah akan menyayangi orang yang mendengar sesuatu dari kami, kemudian menyampaikannya sesuai yang didengar. (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi).
Selain keutamaan-keutamaan di atas, masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lainnya. Dalam sebuah kisah diceritakan bahwasanya Sayyidina Ali ra ditanya lebih utama mana, harta ataukah ilmu?. Maka Sayyidina Ali ra menjawab bahwa ilmu lebih utama dibandingkan harta.
Beliau memberi 10 alasan sebagai berikut:
1 Ilmu adalah pusaka para nabi sedangkan harta adalah pusaka Qarun, Fir’aun, dll.
2. Ilmu menjaga dirimu, sedangkan harta malah engkau yang harus menjaganya.
Ilmu dapat menjaga diri kita dari perbagai sarang penyakit dan masalah yang diakibatkan oleh tingkah laku yang seenaknya sendiri. Contoh, kita tahu kalau khamr/minuman keras itu harom, maka wajib dijauhi, karena banyak madhorot yang bisa menyebabkan kesehatan kita terganggu, mulai dari ginjal, jantung, lambung dan banyak organ tubuh lainnya yang mudah rusak karena khamr, kita tahu ilmunya kalau itu harom yang harus dijauhi.
Sementara harta, Berapa banyak orang kaya yang harus membenteng rumahnya setinggi 4 meter, sewa satpam, kamera pengawas, anjing, dan lain sebagainya. Mereka takut hartanya hilang dan harus memberikan penjagaan yang ketat.
3. Pemilik harta banyak musuhnya, sedangkan pemilik ilmu banyak temannya.
Pemilik harta banyak yang iri, bahkan ada yang bilang karena punya tuyul pesugihan dan lain lain. kalau pemilik ilmu banyak dikenal orang, bahkan kita sendiri tidak kenal dengan orang tersebut. Ex. Rasullullah,,, dalam sebuah buku 100 orang yang berpengaruh, meru[akan rang yang berpengaruh no 1 didunia
4. Harta apabila diberikan akan berkurang, sedangkan ilmu jika diberikan justru akan bertambah.
Harta pasti akan berkurang dan ilmu yang diberikan akan bertambah. Tidak pernah berkurang, otak kita semakin kita gunakan, semakin kita isi akan semakin bertambah ilmu.
5. Pemilik harta dipanggil dengan sifat bakhil dan cercaan, sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan nama keagungan dan kemuliaan.
Dosen, guru, ustadz, insyinyur, dokter, arsitek
6. Harta perlu dijaga dari pencuri, sedangkan ilmu tidak perlu dikunci.
7. Pemilik harta kelak diakhirat akan dihisab, sedangkan pemilik ilmu akan diberi syafa’at.
8. Harta akan berkarat karena lama disimpan, sedangkan ilmu tidak akan berkarat dan tidak rusak karena umur.
9. Harta bisa mengeraskan hati, sedangkan ilmu bisa menerangi hati.
10. Pemilik harta bisa mengaku-ngaku sebagai tuhan lantaran hartanya (seperti Fir’au, dll), sedangkan pemilik ilmu mengaku sebagai hamba Allah.
Demikianlah keutamaan-keutamaan ilmu agama. Di zaman sekarang ini ilmu agama sangatlah diperlukan mengingat banyaknya pemikiran-pemikiran sesat dan menyesatkan, munculnya orang-orang sesat di tengah komunitas Islam yang berbicara mengatasnamakan Islam akan tetapi hakikatnya adalah menikam Islam dari belakang, juga maraknya kebodohan karena tidaktahuan tentang ajaran-ajaran Islam yang benar.
Mudah-mudahan kita semua dimudahkan Allah untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat sehingga dapat terbentuk masyarakat yang adil, makmur dan Islami. Amin
Terima kasih banyak infonya
BalasHapus