Selama ini umat islam pada umumnya dan masyarakat islam indonesia khususnya sangat merindukan adanya kebebasan dalam menjalankan dienul islam. Berbagai tahapan perjuangan umat islam indonesia telah dilalui dengan tetesan darah dan sumbangan nyawa yang tak terhitung jumlahnya. Ribuan syuhada telah syahid dalam gema takbir perang melawan penjajahan orang-orang kafir. Harta benda takkan pernah bisa dihitung. Semangat yang mereka bangun adalah Jihad Fiisabilillah.
Dengan sumbangan tenaga dan kekuatan yang begitu besar dari umat islam indonesia, mereka berharap dapat mewujudkan sebuah negara yang berdasarkan hukum Robb-Nya, yaitu Negara Islam. Dengan berbagai cara yang telah ditempuh oleh tokoh islam dalam percaturan politik yang ada, ternyata hanya kekecewaan yang didapat. Yang pada akhirnya mereka harus “disingkirkan” dari negari yang telah diperjuangkan, diimpikan dan dirindukan. Yaitu sebuah negari yang “baldatun thoyyibun wa Robbun Ghoffur” (negerimu adalah negeri yang baik, dan Robb-mu Maha Pengampun).
Mari kita renungkan perbandingan dari tanggal Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (bulan 8 tahun 45) dan Negara Islam Indonesia (bulan 8 tahun 49), “bulan” sebagai ayat dan “tahun” sebagai surat dalam Qur’an. Maka hasilnya adalah :
A. Proklamasi NKRI :
Dalam ayat 8 Surat 45 :
“Dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya Kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.” ( QS. 45 ayat 8)
Ayat sebelumnya berbunyi :
“Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa,”
( QS. 45 ayat 7)
B. Proklamasi NII
Dalam ayat 8 Surat 49 :
“Sebagai karunia dan nikmat dari Allah. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. 49 ayat 8)
Ayat sebelumnya berbunyi :
“Dan Ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,”
(QS. 49 ayat 8)
Bandingkan kedua perumpamaan diatas (A dan B)…
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas komentar anda mudah-mudahan tidak bosan untuk berkunjung pada blog yang sederhana ini