Sebuah catatan kecil tentang ilmu, dakwah, jihad, jamaah, keadilan, kesejahteraan, tegaknya hukum, mulkiyah, rububiyah, uluhiyah, asma wa sifat,Marifah, Thaghut, Negara Islam, Tauhid, demokrasi, hukum islam, doa, shalat

Rabu, Oktober 14

Jangan Arogan

Siapakah “antum”?

Berawal dibulan Ramadhan yang penuh hikmah, dimasjid tempat saya bekerja diadakan beberapa kegiatan. Diantaranya ceramah ba’da dzuhur (kultum), ifthor jama’i, dan i’tikaf. Semua berjalan dengan baik dan banyak tanggapan positif dari teman-teman, meskipun jauh dari sempurna dan banyak kekurangan disana-sini. Ustadz yang tidak bisa hadir pada jadwal yang ditentukan ataupun acara I’tikaf yang tidak genap sepuluh hari karena ada teman-teman panitia yang akan pulang kampung sebelum hari H.

Yang menjadi perhatian saya adalah, ada salah satu kegiatan yang ternyata memunculkan beberapa pertanyaan dalam benak saya.

Kegiatan tersebut adalah ceramah ba’da dzuhur ( kultum ). Pada saat ceramah dimulai (sehabis sholat dzuhur) tidak lama kemudian ada beberapa teman yang berdiri meninggalkan majelis tersebut. Dan saya tau, mereka pergi bukan langsung tidur tetapi untuk melaksanakan sholat sunnah ba’da dzuhur. Itu terjadi dari awal sampai akhir bulan Ramadhan.

Pada sepuluh hari terakhir dibulan Ramadhan, saya dan teman-teman mengikuti acara I’tikaf. Ada beberapa teman yang ikut I’tikaf, terganggu dengan adanya beberapa orang yang tidur dipojok masjid memenuhi jalan untuk naik ke lantai dua masjid. Ternyata yang tidur dipojok masjid tersebut adalah “mereka yang meninggalkan majelis pada saat ceramah dimulai”. Dan ternyata saya juga mengalami gangguan yang sama dengan apa yang dialami teman-teman saya.

Yang menjadi pertanyaan saya adalah :
1. Kenapa mereka pergi meninggalkan majelis pada saat ceramah dimulai?
Bahkan itu terjadi dari awal sampai akhir bulan Ramadhan.
2. Apakah setiap Ustadz yang ceramah tidak bisa diambil sedikit walaupun kebaikan?
3. Atau mereka menganggap selain Ustadz-ustadz atau Syekh-syekh mereka, semua perkataanya bathil, sia-sia dan tidak bermanfaat?
4. Atau mereka menganggap bahwa mereka sudah sempurna dengan penampilan mereka?
(Celana diatas mata kaki, jidat hitam mungkin bekas sujud, berjenggot...)
5. Atau bahkan mereka menganggap kelompok/jama’ah/majelis merekalah yang pasti selamat, sehingga kelompok/jama’ah/majelis selain mereka tidak bermanfaat?
(biasanya majelis mereka dalam skala besar / tabligh akbar dan pembicaranya
lulusan arab saudi)

Apakah teman-teman pernah menjumpai kelompok diatas? Yah, biasa mereka disebut “salafi”. Itulah kata teman-teman saya. Wallahu a’lam.

Jangan Arogan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Muhasabah Diri

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas komentar anda mudah-mudahan tidak bosan untuk berkunjung pada blog yang sederhana ini