Sebuah catatan kecil tentang ilmu, dakwah, jihad, jamaah, keadilan, kesejahteraan, tegaknya hukum, mulkiyah, rububiyah, uluhiyah, asma wa sifat,Marifah, Thaghut, Negara Islam, Tauhid, demokrasi, hukum islam, doa, shalat

Kamis, Desember 10

Berani berjuang sesuai dengan sunnah dan manhaj Rasulullah saw

Ilmu tanpa amal tidak ada gunanya dan akan dimintai tanggung jawab.

“ Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka[317]: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), Dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. mereka berkata: "Ya Tuhan kami, Mengapa Engkau wajibkan berperang kepada Kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia Ini Hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.” (QS. 4 :77)
[317] orang-orang yang menampakkan dirinya beriman dan minta izin berperang sebelum ada perintah berperang.

Saudara-saudaraku! Kalian adalah generasi umat ini, umat yang mulia lagi perkasa, dan kalianlah yang mengetahui posisi umatmu pada hari ini. Dia terombang-ambing diantara cengkeraman musuhnya, dihina dan direndahkan oleh musuh-musuh Allah dan kalian adalah tentara umat ini. Kalianlah tentara yang diharapkan untuk menyelamatkan umat ini untuk menuju martabat yang tinggi, yang mana Allah akan melimpahkan keridhoan-Nya dengan kedudukan itu.
Dewasa ini berapa banyak manusia yang tidak berani membuka mulut menyebut kebenaran, tidak berani menyatakan bahwa ini adalah judi yang haram, tidak berani bahwa ini adalah perzinaan yang dilokalisir, dan tidak berani melakukan ibadah yang menyeluruh1 (seperti hukum qishos, potong tangan dsb) karena penguasanya adalah orang-orang dzalim. Dan memang ibadah yang menyeluruh seperti itu hanya berlaku dalam daulah atau negara yang berlaku hukum islam didalamnya. Jika ada suatu negara yang tidak memakai hukum islam sebagai hukumnya, apapun namanya negara itu disebut Darul Harbi. Dan kewajiban kaum muslimin wajib menegakkan hukum dan sistem pemerintahan islam dibawah kekhilafahan islam yang satu.



Dewasa ini menyatakan Allah adalah Rabb-ku, kemudian mereka ingin mempraktekan secara totalitas dan istiqomah senantiasa dikejar dan dihantui oleh rasa takut dan cemas2. Sementara itu juga mereka yang tertindas berdo’a :
"Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!"3. Itulah kekuatan mereka yang lemah, sementara itu juga pemuda-pemuda dan alim (yang mengaku beriman) tidak mau dan malas berangkat jihad dijalan Allah. Mereka (orang yang mengaku beriman) lebih senang bermandikan cahaya dan minyak wangi kesturi kemudian bersimpuh dibawah karpet yang tebal serta menghadap dinding tanpa makna dengan mulut yang bergerak-gerak tanpa tahu maknanya. Mereka (yang mengaku beriman) lebih senang berkumpul bersama-sama berlomba membaca ayat Al-Qur’an dengan suara merdu nan memukau, berlomba untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dengan waktu yang cepat, berlomba untuk menghafalkan Al-Qur’an demi meraih popularitas dan jenjang kariri. Sementara saudaranya yang masih merintih dibalik tiarai-tirai besi yang tersusun rapi tidak mereka hiraukan. “Mensucikan diri dengan duduk dimasjid, menikmati wewangian, serta lebih menuruti perasaan, lalu puas dengan hal-hal demikian namun malas dan enggan perang Fiisabilillah merupakan senda gurau dan main-main bahkan mempermainkan Dien Allah”. Lalu siapakah yang akan menolong orang yang tertindas itu?
Mungkinkah orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi (sebutlah cendekiawan) atau yang tergolong kelas ulama atau para pahlawan kesiangan yang bergelut dibawah politik jahiliyah (thoghut) yang memperoleh gaji dari penguasa yang dzolim akan bersedia tampil dan meyambut seruan orang-orang yang tertindas? Ya, mereka mendengar rintihan itu dari kejauhan, kemudian mereka mengumandangkan jihad untuk merebut kursi parlemen (menghijaukan/memutihkan parlemen menurut istilah mereka) dengan alasan kalo kita mayoritas kita bisa menentukan suara untuk membantu mereka yang tertindas, sehingga penindasan dapat dikentaskan. Apakah mereka yakin dengan mengundi nasib diparlemen politik jahiliyah, akan memperoleh suara mayoritas untuk menjadikan islam sebagai sistem politik4. Belum pernah ada sejarahnya!! (ingat kasus Al Jazair). Atau anda akan membuat sejarah bahwa islam akan menang dalam parlemen. Anda tidak akan bisa. Tidak ada dalam sunnah Rasulullah SAW, beliau menyusun kekuatan dalam parlemen Abu Jahal untuk dakwahnya.
Seandainya beliau mau, beliau pasti menerima tawaran quraisy untuk menjadi raja sehingga segala keputusan ada ditanganya dengan syarat meninggalkan islam, namun beliau menolaknya dan terus mendakwahkan islam. Beliau mengambil sikap hijrah yang sebelumnya beliau telah menyusun kekuatan dirumah Arqom Bin Abil Arqom.

Surakarta
Catatan seorang teman

Note
1 : Ini adalah kewajiban. Jika belum terlaksana maka wajib untuk menegakkan. Kaidah ushul fiqih mengatakan,”Maa laa yatimmul waajibu illa bihii fahuwa waajib” (Apa-apa yang suatu kewajiban tidak akan sempurna -dilaksanakan- kecuali dengannya, maka ia adalah wajib)
2 : Saat ini isu yang mereka gunakan adalah terorisme. Isu ini mereka gunakan untuk orang-orang yang fanatik dengan islam, tetapi diluar suatu partai atau LSM tertentu. Orang-orang seperti inilah yang selalu dicari dimanapun berada. Karena memang sifat gerakannya yang tidak kelihatan (under ground/bawah tanah) yang ternyata ditakuti oleh semua penguasa/pemerintahan thoghut dimuka bumi ini (contoh : Dakwah sirriyah yang dipraktekkan oleh Nabi SAW, yang ternyata cukup meresahkan pembesar Quraisy pada saat itu)
3 : Surat (4) An-Nisa’ ayat 75
4 : Sistem politik islam tidak bisa bersanding dengan sistem politik jahiliyah dimanapun itu berada.”Wa laa talbisu haqqo bil bathil”. Jelas sekali politik siapa yang Haq dan yang batil.

Berani berjuang sesuai dengan sunnah dan manhaj Rasulullah saw Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Muhasabah Diri

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas komentar anda mudah-mudahan tidak bosan untuk berkunjung pada blog yang sederhana ini