Sebuah catatan kecil tentang ilmu, dakwah, jihad, jamaah, keadilan, kesejahteraan, tegaknya hukum, mulkiyah, rububiyah, uluhiyah, asma wa sifat,Marifah, Thaghut, Negara Islam, Tauhid, demokrasi, hukum islam, doa, shalat

Kamis, Desember 17

Tujuan Jama'atul Muslimin

(baca : Pemerintahan Islam)
A. Tujuan khusus bagi umat islam
1. Membina pribadi muslim dan mengembalikan kepribadian islam secara murni setelah dihancurkan oleh peradaban asing, timur maupun barat
2. Membina keluarga islam dan mengembalikan karakteristiknya yang asli agar dapat melaksanakan tugasnya, yaitu ikut berpartisipasi dalam menciptakan manusia muslim yang sejati.
3. Membina masyarakat islam yang akan mencerminkan dakwah dan perilaku islam, agar manusia dapat melihat hakekat islam yang hanif ini dalam suatu bentuk yang konkret dipermukaan bumi.
4. Mempersatukan islam diseluruh penjuru dunia menjadi satu front kekuatan dalam menghadapi kekafiran, kemusyrikan, dan kemunafikan, sehingga umat ini didengar perkataannya dan ditakuti gerakannya.

Pada dasarnya realita umat islam dewasa ini –secara individu, keluarga maupun masyarakat- sangat jauh dari hakekat keimanannya kepada Allah, Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, hari akhir, serta qodar yang baik dan yang buruk. Ini dari segi aqidah, sementara dari segi ibadahnya pun demikian pula halnya. Umat islam masih jauh dari hakekat islam yang tercermin dalam sholat, zakat, puasa, dan hajinya. Sama hanlnya dalam bidang syariah dan perundang-undangan; umat ini masih sangat jauh dari hukum-hukum islam dan ajaran-ajarannya.
Pemerintahan islam menjadikan tujuan utamanya mengembalikan umat islam –baik secara individu, keluarga, maupun masyarakat- kepada hakekat agamanya yang hanif (lurus). Baru sesudah itu beralih kesemua manusia, menawarkan islam kepada mereka dan menuntut mereka memasukinya secara kaffah atau tunduk kepada hukum-hukumnya


B. Tujuan-tujuan umum pemerintahan islam. Tujuan umum terpenting yang meliputi semua manusia telah digariskan Allah dalam kitab-Nya, dan dijelaskan Rasulnya dalam sunnahnya.
1. Supaya manusia menyembah Rabb yang Maha Satu
Allah menjelaskan tujuan penciptaan jin dan manusia adalah untuk ibadah kepada Allah.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat : 56)
Kemudian Allah mengutus rasul-Nya untuk menjelaskan tujuan yang mulia ini
“ Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (An-Nahl : 16)
Pemerintahan islam dengan kedus sisinya –penguasa dan ulama- adalah pewaris Rasulullah dalam melanjutkan perjuangan mewujudkan tujuan yang mulia ini, menjelaskan kepada manusia, dan menyingkirkan setiap kendala yang menghalangi penyampaian tujuan penciptaan manusia ini. Yaitu dengan mengarahkan mereka untuk menyembah Allah semata sesuai dengan manhaj (cara) yang telah digariskan oleh Rasulullahn saw.
Allah menghendaki semua manusi pada setiap zaman dan tempat hanya menyembah Allah semata. Firman Allah :
“Hai manusia, sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa” (Al-Baqarah : 21)
Para ulam memahami kehendak ini sebagaimana dikutip Al-Qurthubi, dengan menjelaskan maksud kata manusia dalam ayat tersebut. Para ulama berselisih paham tentang maksud manusia yang dimaksud dalam dua pendapat. Pertama, bahwa yang dimaksud adalah orang-orang kafir yang belum menyembah-Nya. Kedua, bahwa yang dimaksud adalah semua manusia; kepada yang beriman berarti seruan untuk senantiasa beribadah, kepada orang-orang kafir berarti seruan untuk memulainya. Kehendak dan tujuan ini telah disampaikan Rasulullah saw kepada manusia sepanjang hidupnya. Karena ini akan menentukan nasib manusia kelak kesurga atau keneraka. Ibadah kepada Allah merupakan satu-satunya jalan menuju surga, dan memalingkan ibadah kepada selain Allah adalah jalan menuju neraka.
2. Menjalankan prinsip amar ma’ruf nahi mungkar
Umat islam adalah umat terbaik, karena ia melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dan beriman kepada Allah.
“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.( Al-Imran : 110)
Karena itu amar ma’ruf nahi mungkar termasuk tujuan terpenting pemerintahan islam, disamping keimanan untuk menuju kepada kualitas Khairu ummah (ummat terbaik)
3. Menyampaikan dakwah islam kepada semua manusia. Jalan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menjadikan sifat wasathan (pertengahan) dan syuhada’(saksi) pada umat ini. Sebab umat islam telah dijadikan Allah sebagi umat yang terbaik dan paling adil dalam tindakan dan hukum mereka.
“ Dan demikian (pula) kami Telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.” (Al-Baqarah : 143)
Umat islam tidak mungkin sampai pada tingkatan “umat pertengahan dan saksi” atas manusia, kecuali setelah menyampaikan dakwah kebenaran kepada umat manusia. Sebab umat ini akan memberikan kesaksian kepada umat-umat terdahulu bahwa rasul mereka telah menyampaikan dakwah kepadanya.
Umat islam tidak akan meraih martabat ini sehingga menyampaikan risalah Muhammad kepada umat manusia semaksimal mungkindan menegakkan hujjah kepada manusia dengan menjelaskan hakekat agama (din islam) ini. Jadi tabligh (penyampaian dakwah) merupakan tujuan terpenting dari tegaknya pemerintahan islam/ jama’atul muslimin.
Diantara hadist-hadist yang mendorong untuk melakukan tabligh ialah, sabda Nabi saw :
“Hendaknya urusan ini disampaikan seperti sampainya malam dan siang.Allah tidak akan meninggalkan rumah yang terbuat dari tanah dan bulu kecuali Allah memasukkan agama ini kedalamnya, dengan kemuliaan orang yang mulia atau dengan kehinaan orang yang hina. Dengan kemuliaan Allah memuliakan islam, dan dengan kehinaan Allah menghinakan kekafiran.”(HR. Ibnu Hibban, Lihat Tadirus Sajid, Al-Albani, hal 121)
Sabda Nabi saw :
“Sesungguhnya Allah melipat bumi untukku, lalu aku melihat seluruh bagian timur dan baratnya, dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai apa yang pernah dilipatakan Allah kepadaku itu (seluruh bagain timur dan barat).” (HR. Abu Daud, Silsilah al-hadist ash-shahihah)
Nashirudin al-Albani mengomentari hadist ini dengan mengatakan,” Tidak diragukan lagi bahwa realisasi penyebaran (islam) ini menuntut agar kaum muslimin menjadi orang-orang yang kuat” (Silsilah al-hadist ash-shahihah)
Maka berjalan dijalan ini berarti jihad fii sabilillah dan tidak ada jihad yang efektif kecuali dengan tegakknya pemerintahan islam yang dipimpin seorang imam atau khalifah. Dengan demikian tabligh (penyampaian dakwah) merupakan salah satu tujuan tegaknya pemerintahan islam yang dinantikan.
4. Menghapus fitnah dari seluruh dunia
Pemerintahan islam wajib menghapus fitnah-kemusyrikan- dari seluruh dunia dan menjadikan islam dalam seluruh kehidupan manusia untuk Allah. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintahan islam harus membawa senjata setelah mempersiapkan dan melatihnya. Firman Allah :
“Dan perangilah mereka supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata bagi Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan “ (Al-Anfal : 39)
Mengahpus fitnah dan kemusyrikan merupakan tujuan salah satu tegaknya jama’atul muslimin/pemerintahan islam.
5. Memerangi semua manusia sehingga mereka bersaksi dengan kesaksian yang benar
Sabda Rasulullah saw:
“Dari Ibnu Umar Rasulullah bersabda : “Aku diperintahkan memerangi manusia sehingga mereka bersaksi, tidak ada Ilah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul Allah, menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melakukan itu, maka telah melindungkan darah dan harta mereka dariku, kecuali karena hak islam, dan perhitungan mereka terserah kepada Allah” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, memerangi manusia sehingga mereka bersaksi dengan kesaksian yang benar dan tunduk kepada Allah dalam segala urusan merupakan salah satu tujuan dari jama’atul muslimin/pemerintahan islam dan menjadi kewajiban semua umat islam. Pemimpin/khalifah berkewajiban untuk memimpin umat dalam kewajiban ini samapi terlaksana. Karena kewajiban ini tidak pernah gugur sampai hari kiamat.
Rasulullah telah menjalankan kewajiban berperang ini secara maksimal. Demikian pula para sahabat sesudahnya dan orang-orang yang mengikuti mereka. Khalifah kaum muslimin yang akan datang pun juga akan berperang hingga semua orang masuk berbondong-bondong kedalam agama Allah. Allahu Akbar


Diambil dari buku Menuju Jama’atul Muslimin dengan perubahan seperlunya.
Syekh Husain bin Muhammad bin Ali Jabir

Tujuan Jama'atul Muslimin Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Muhasabah Diri

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas komentar anda mudah-mudahan tidak bosan untuk berkunjung pada blog yang sederhana ini