Sebuah catatan kecil tentang ilmu, dakwah, jihad, jamaah, keadilan, kesejahteraan, tegaknya hukum, mulkiyah, rububiyah, uluhiyah, asma wa sifat,Marifah, Thaghut, Negara Islam, Tauhid, demokrasi, hukum islam, doa, shalat

Kamis, Desember 17

Pemimpin Cengeng

SBY sang jendral Cengeng
Mungkin inilah yang paling cocok untuk pemimpin(amir/sulthan) kita. Dia bukan cengeng menangis karena sesuatu seperti anak kecil. Tetapi pada hakekatnya adalah sama, meskipun tidak menangis tetapi merengek pada rakyatnya. Bahkan ini terjadi pada saat debat capres final sedang berlansung, kemudian dai disihir. Bahkan katanya bisa dilawan dengan zikir. Ternyata dalam curhatnya ini membuat sejumlah masyarakat mengerutkan dahi, tidak rasional, tidak mendidik dan terkesan cengeng. Dan ternyata setelah kejadian itu semakin terlihat ke-cengeng-annya. Lihat disini
Ini terbukti pada saat Presiden SBY menunjukkan gambar kepalanya jadi sasaran tembak para teroris. SBY pun mengaku nasibnya terancam oleh teroris saat jumpa pers menanggapi ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton

Ternyata mental pemimpin kita sekarang adalah mental tempe. Bisa kita saksikan jika pemimpinnya saja seperti itu, bagaimana tuh bawahan dan rakyatnya? Coba kita bandingkan dengan pemimpin yang dulu, contoh Bung Karno dan Jendral Sudirman. Bung Karno sepanjang memimpin negeri ini sudah hampir 23 kali menjadi sasaran pembunuhan. Mulai dari rencana dan yang telah dijalankan, tetapi beliau Negarawan SEJATI, tidak mau membuat pernyataan yang membuat Rakyatnya resah. Tapi Jendral SBY Pandir bin cengeng ini, sudah mulai ketakutan dengan ancaman yang tidak jelas. Sebenarnya si Pandir ini hanya ingin membohongi rakyat, agar mendapat simpati dan dukungan untuk membabat saingannya. Sangat heran melihat Institusi TNI memberikan pangkat Jendral kehormatan untuk SBY PANDIR ini. Resiko menjadi pemimpin adalah nyawa. Kalau si PANDIR ini takut mati , mending jadi aktor atau penyanyi saja biar sekalian membuat sinetron seperti MANOHARA, Judulnya Jendral Pandir yang mencari Perlindungan. Lihat disini
Jendral Sudirman, siapa yang tidak kenal beliau? Meskipun sakit parah tetapi tidak menunjukkan rasa sakit yang dideritanya kepada pasukannya. Tidak cengeng, tidak mengeluh, tidak terancam dengan sakitnya, bahkan beliau tetap maju pantang mundur untuk membela dan mengusir penjajah belanda di bumi indonesia ini. Mental yang seperti ini yang kita harapkan pada pemimpin kita saat ini. Lihat disini
Kasus KPK juga demikian, dalam pidato yang tanpa bobot. Ditambah kasus bank century yang terkesan lambat. Padahal ternyata tidak ditutupi lagi bahwa uang dari bank century itu katanya untuk kampanyenya Partai demokrat, alias partai SBY.
Mungkin sobat masih ingat beberapa waktu yang lalu, seorang rakyat kecil miskin, hanya gara-gara sebuah semangka (Kholil dan Basar), harus menerima nasib tragis (penjara 5 tahun). Nasib serupa juga dialami Mbok Minah seorang nenek 55 tahun yang mencuri 3 kakao. Tetapi mereka tetap tegar dan menerima semua nasib dan keadaan yang menimpanya. Tetapi beda dengan pemimpin kita SBY ini, belum ada apa-apa sudah akting dengan konyolnya, cengeng dan terkesan takut. Kalo pemimpin aja takut, ga ada mental, bagaimana bisa melindungi rakyatnya!!!!
Kasus KPK juga demikian, dalam pidato yang tanpa bobot, ditambah kasus bank century yang terkesan lambat. Padahal ternyata tidak ditutupi lagi bahwa uang dari bank century itu katanya untuk kampanyenya Partai demokrat, alias partai SBY. Tul ga sih….??!!!!

Catatan Pribadi



Pemimpin Cengeng Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Muhasabah Diri

2 komentar:

  1. kamu sendiri bisa buat apa,,,taunya mencela saja.....lho Islam apaan....?
    jangan kan jadi president jadi pemimpin diri lho saja lho g bisa... mengkritik president..... ngaca Mas..... selama ini apa yang sudah lho perbuat...atau hanya mencela doank.....

    BalasHapus
  2. Pertama, saya ucapkan terima kasih, telah mampir di blog saya yang sederhana dan banyak kekurangan ini. Maaf saya ucapkan sebelumnya untuk anda (Anonim) yang telah berkomentar pada postingan diatas. Yang perlu saya garis bawahi dalam komentar anda adalah bahwa anda juga termasuk orang yang Cengeng dan pengecut. Karena sama sekali tidak meninggalkan bekas apapun dalam komentar anda, baik nama ataupun email. Dan itu saya sadari mengingat anda ‘mungkin’ salah satu pendukung, anggota atau bahkan pengurus dari partainya SBY.

    Kedua, anda mungkin lupa bahwa apa yang saya muat sudah saya berikan link-nya secara lengkap. Dan itu hanya rangkuman dari berita-berita yang pada saat itu tengah berkembang atau ramai. Judulnya juga saya ambil dari sebuah surat kabar yang sedang ramai saat itu. Bahkan jika anda search di google, akan banyak sekali postingan yang seperti diatas. Bahkan dalam sebuah situs yang cukup terkenal menyatakan bahwa SBY lebih cengeng dari seorang Prita!!!!!

    Ketiga, jika anda islam mudah-mudahan kita termasuk penghuni Jannah. Namun seandainya anda bukan orang islam, maka bersiaplah ke Neraka. Pertanyaan anda “…lho Islam apaan....?” menunjukkan pemahaman anda kepada islam seperti apa yang anda pikirkan. Memangnya islam seperti apa yang anda inginkan dari saya?

    Keempat, “jangan kan jadi president jadi pemimpin diri lho saja lho g bisa... mengkritik president..... ngaca Mas.....” terima kasih atas masukan yang bermanfaat ini. Namun karena anda begitu semangat, anda melupakan bahwa seseorang itu pasti akan pernah melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik yang melakukan kesalahan adalah yang memperbaikinya. Kesalahan seseorang itu akan diketahui, salah satunya dari kritikan orang lain. Jika seorang pemimpin tidak mau di kritik atau menutup mata dan telinga, kapan dia bisa maju, kapan dia tangguh dan kapan dia tidak cengeng?

    Kelima, jika dalam postingan diatas hanya anda anggap sebuah celaan, apakah anda akan percaya sepenuhnya pada pernyataan SBY? Apakah anda tidak melihat adanya perbandingan dengan 2 tokoh pemimpin diatas? Apakah anda tidak tahu sikap SBY dalam kasus Century, yang telah dinyatakan salah oleh anggota DPR?

    Mungkin tidak panjang lebar saya jelaskan. Walaupun postingan diatas hanya rangkuman (ada link-nya) dari berita yang berkembang, namun saya akan coba untuk menjawab pertanyaan apa yang saya mampu. Atau dengan kata lain Tidak Cengeng, seperti penanya Anonim diatas. Terima kasih.

    BalasHapus

Terima Kasih atas komentar anda mudah-mudahan tidak bosan untuk berkunjung pada blog yang sederhana ini