Khilafah bermula dari Nabi Adam, kemudian anak keturunannya dari para Nabi, Rasul, dan pengikut-pengikutnya yang baik. Bila sebuah bintang yang hilang, diganti oleh bintang yang lain yang menyinari manusia dalam menempuh jalan dan perjalanannya yang sudah mulai gelap akibat kelalaian dan pelanggaran.
Bintang-bintang itu telah menerangi jalan seluruh umat sepanjang zaman dan tempat di bumi ini. Firmana Allah :
“Sesungguhnya kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. dan tidak ada suatu umatpun melainkan Telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” ( Fatir : 24)
Nabi Muhammad datang sebagai penutup mata rantai kerasulan dan kenabian yang mulia ini. Ia menetap di bumi selama masa yang dikehendaki Allah, menyampaikan dakwah dan menegakkan negaranya secara sempurna, sehingga Allah menyempurnakan agama-Nya, dan manusia masuk kedalamnya berduyun-duyun. Setelah ruh penutup para Nabi ini kembali kesisi-Nya, dan sebelum jasadnya yang suci dikuburkan ditempat pembaringan yang terakhir, umat islam telah memilih khalifahnya yang melaksanakan urusan umat sesudah Nabi saw tiada. Hari itu adalah hari yang disaksikan. Khalifah yang terpimpin ini (Abu Bakar) hidup selama masa yang dikehendaki Allah. Kemudian ia menyusul nabi-Nya dan digantikan secara berurutan oleh Umar al-Faruq, Ustman bin ‘Affan dan Ali bin Abi Thalib ra. Bentuk pemerintahan mereka adalah khilafah yang terpimpin, sesuai dengan sistem kenabian*. Akhirnya lembaran putih ini (masa khilafah rasyidah) digulung pada saat tangan seorang berdosa siap menikam dada harum penuh berkah Ali bin Abi Thalib ra.
Setelah itu umat memasuki era pemerintahan baru dimana khalifah dijadikan barang warisan diantara Bani Umayyah di Syam. Setelah Bani Umayyah berakhir, tampil Bani Abbas (kerajaan Abbasiyah) melanjutkan khilafah (baca : kerajaan) tersebut di Irak, kemudian pindah ke Mesir hingga datang Sultan Sulaim yang menjadi raja terakhir dari kerajaan Abbasiyah ini. Kemudian muncul khilafah Utsmaniyah yang merupakan lembaran terakhir dari bentuk pemerintahan yang diawali oleh Bani Umayyah tersebut. Lembaran ini, sejak Bani Umayyah sampai dengan khilafah Utsmaniyah, mencerminkan periode ketiga dari periodesasi pemerintahan yang pernah disebutkan Rasulullah saw :
“ Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata : Kami duduk-duduk dimasjid Rasulullah saw, Basyir adalah seorang yang tidak banyak bicara. Kemudian datang Abu Tsa’labah seraya berkata, “Wahai Basyir bin Sa’ad, apakah kamu hafal hadist Rasulullah tentang para penguasa?” Maka Hudzaifah tampil seraya berkata, “Aku hafal khutbahnya.” Lalu Tsa’labah duduk mendengarkan Hudzaifah berkata : Rasulullah bersabda : (1) Muncul kenabian ditengah-tengah kamu selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian Ia akan mencabutnya ketika Ia menghendakinya. (2) Kemudian akan muncul khilafah sesuai dengan sistem kenabian selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian Ia akan mencabutnya ketika Ia menghendakinya. (3) Kemudian muncul “raja yang menggigit” selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian Ia akan mencabutnya ketika Ia menghendakinya. (4) Kemudian akan muncul “raja yang diktator” selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian Ia akan mencabutnya ketika Ia menghendakinya. (5) Kemudian akan muncul ( lagi) khilafah sesuai dengan sistem kenabian….
Periode Bani Umayyah sampai dengan Khilafah Utsmaniyah adalah periode “raja yang menggigit.” Pada tahun 1924 M, periode ini diakhiri oleh Dewan Nasional Turki yang menyatakan pembubaran dan penggulingannya. Dengan demikian umat islam telah melampaui periode ketiga dari periodesasi pemerintahan yang diramalkan Rasulullah saw tersebut, selanjutnya memasuki periode keempat yaitu periode “raja yang diktator” dalam bentuk kudeta-kudeta militer dan lain-lain, yang kita saksikan pada abad ini.
Kita tidak tahu pasti kapan Allah akan mencabutnya sehingga umat islam, bahkan semua manusia akan hidup bahagia dalam periode baru, yaitu sistem khilafah sesuai dengan sistem kenabian. Periode yang menjadi cita-cita umat islam dan semua manusia yang beradab. Karena hanya periode inilah yang mampu menyelesaikan semua problematika umat manusia dan dapat membahagiakannya.
Sumber : Menuju Jama’atul Muslimin
Syekh Husain bin Muhammad bin Ali Jabir
* = Pada masa ke khalifahan khulafaurrosyidin, negara masih lurus dan murni seperti sistemnya Rasulullah. Sifat Rasulullah juga diwarisi oleh keempat khalifah
- Abu Bakar dengan gelarnya As-Sidiq yang artinya benar
- Umar bin Khathab yang mempunyai sifat tabligh yang artinya menyampaikan
- Usman bin ‘Affan yang terpercaya atau amanah
- Ali bin Abi Thalib yang cerdas atau fathanah.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas komentar anda mudah-mudahan tidak bosan untuk berkunjung pada blog yang sederhana ini