Sebuah catatan kecil tentang ilmu, dakwah, jihad, jamaah, keadilan, kesejahteraan, tegaknya hukum, mulkiyah, rububiyah, uluhiyah, asma wa sifat,Marifah, Thaghut, Negara Islam, Tauhid, demokrasi, hukum islam, doa, shalat

Jumat, Januari 1

Mobil Pejabat Negara, Toyota Crown Royal Saloon kapasitas 3000 cc

Siang itu ketika dikantor, ada slentingan dari teman saya bahwa pejabat mendapat mobil baru yang mahal. Konon harga mobil baru tersebut berkisar antara 1,5 miliar/unit. Perlu diketahui bahwa mobil yang baru ini menggantikan mobil yang lama yaitu Camry.

Ketika mendengar berita ini aku langsung buka sendiri di internet dan sekilas membacanya. Ternyata memang benar bahwa saat ini beberapa pejabat pemerintah/para menteri telah menerima mobil tersebut. Itulah mereka, sejumlah menteri KIB II mulai menggunakan kendaraan dinas mereka yang baru. Beberapa menteri/pejabat yang saat ini telah menerima mobil Toyota Crown Royal Saloon sebagai berikut :


1. Menteri Perindustrian, MS Hidayat dan tanggapan sopirnya “Menurut saya lebih enak Camry. Kalau ini (Crown) agak sempit,” kata seorang sopir pribadi menteri yang ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
2. Ketua DPR, Marzuki Alie. Menurutnya bahwa mobil yang diterima ini masih kalah dengan Mercedes-Benz miliknya. “Saya tidak tahu (soal mobil itu). Tahu-tahu hari ini sopir disuruh ambil mobil di Sekretariat Negara,” kata Marzuki, Senin (28/12).
Marzuki merasa mobil barunya masih kalah nyaman dibandingkan Mercedes-Benz yang dibelinya sendiri. “Rasanya masih bagus mobil Mercy saya kok,” katanya sambil tersenyum.
Marzuki mengaku sebenarnya sempat menolak, tapi karena menghargai pemberian Presiden, akhirnya dia pun menerima mobil mewah tersebut. “Ya mobil negara dikasih, harus pakai, ya gimana lagi. Barang sudah dibeli gimana menolak, tadinya memang tidak mau pakai,” kata politisi Partai Demokrat ini.
Marzuki menilai sudah sewajarnya pejabat negara mendapat mobil baru. “Wajarlah, mobil yang sekarang sudah lima tahun,” kilahnya.
Mobil Marzuki baru saat ini telah nangkring di Gedung DPR. Mobil itu berwarna hitam dengan nomor polisi RI 6. Rencananya saat pulang kerja Marzuki akan menjajal mobil gres itu.
3. Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta. Berterima kasih kepada Presiden SBY atas pemberian mobil baru, Toyota Crown Saloon 3.000 cc, yang baru dipakainya Senin kemarin saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden atas mobilnya,” ungkap Gusti.
Gusti memberikan kesan-kesannya menggunakan mobil baru yang dipakainya perdana untuk rapat kali ini di Kantor Menko Perekonomian.
“Sunyi senyap,” ujarnya sembari tersenyum.
Gusti akan menggunakan mobil itu untuk menjalankan tugas-tugas kementerian. “Alhamdulillah, mudah-mudahan bisa meningkatkan semangat saya dalam bekerja,” ujarnya
4. Menteri ESDM, Darwin Saleh, berkomentar biasa-biasa saja atas mobil barunya itu. “Nggak penting mobil barunya, yang penting tugas,” ujarnya.
Semua Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Terima Toyota Crown Saloon
Bukan hanya menteri yang mendapat mobil dinas baru Toyota Crown Royal Saloon. Semua pimpinan lembaga tinggi negara juga menerimanya.
“Semua dapat Toyota Crown. Yang dapat adalah pimpinan MPR, DPR, DPD, menteri dan pimpinan lembaga tinggi negara lainnya,” ujar Ketua DPD Irman Gusman.
Menurut Irman, mobil itu belum diterima pimpinan lembaga tinggi negara. Mobil itu akan segera dikirim.
Irman meminta penerimaan mobil berkapasitas mesin 3.000 cc itu jangan dibesar-besarkan. Dia menilai wajar adanya pergantian mobil karena pergantian terakhir terjadi 5 tahun lalu.
“Nggak usah dibesar-besarkan karena itu sebagai alat untuk menjalankan tugas. Sudah selayaknya kami mendapatkan,” kata dia.
Saat ditanya apakah mobil yang lama (Toyota Camry) akan dilelang oleh Setneg, Irman mengaku tidak mengetahuinya.
“Saya nggak tahu mau dilelang atau nggak. Mau diapain itu urusannya Setneg,” tegasnya.
5. Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, sepertinya tak ambil pusing dengan kebijakan pemerintah mengganti seluruh mobil pejabat tinggi negara dengan Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc. Menkes akan menerima mobil mewah tersebut, jika memang itu kebijakan pemerintah.
“Saya hanya menerima, ya terima saja,” kata Menkes.
Menkes juga enggan menanggapi penilaian sebagian kalangan bahwa kebijakan penggantian mobil ini bentuk ketidakpekaan pemerintah terhadap kondisi ekonomi negara.
“Ya saya kurang tahu, mestinya hal ini ditanyakan sama Setneg,” kata Menkes
6. Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi masih menggunakan mobil lama Toyota Camry yang harganya sekitar Rp 350 juta. Ditanya kapan ia akan medapat mobil yang baru tersebut jawabnya belum tahu. Dan pasti akan tetap dapat.
7. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berpendapat mobil barunya, Toyota Crown Royal Saloon, lebih sempit dibandingkan dengan mobil lamanya, Toyota Camry.
“Mobilnya lebih kecil dari yang dulu, dalamnya kita lihat tuh lebih sempit,” kata Hatta saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, siang ini (28/12/2009).
Mobil Hatta berpelat RI 12. Hatta enggan menyebutkan harga mobil itu saat ditanya, termasuk apakah benar harganya Rp 1,3 miliar.
“Saya tidak tahu harganya berapa,” elaknya.
8. Mensesneg Sudi Silalahi menyatakan alasan pemerintah mengganti mobil pejabat dari jenis Camry menjadi Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc tidak berlebihan. Sebab, mobil Camry yang dibeli lima tahun lalu sering masuk bengkel.
“Usia pakai kendaraan selama lima tahun sudah menunjukkan ketidakefektifan lagi. Digunakan Camry, kita sering kali masuk bengkel,” kata Mensesneg di Istana Negara, Jl Veteran, Jakpus, Senin (28/12).
Mensesneg menjelaskan, pengadaan Toyota Crown memang merupakan program pemerintah. Untuk mobil Camry yang lama, kata Mensesneg, akan dikembalikan kepada negara.
Dipilihnya merek Toyota, jelas Mensesneg, dikarenakan mobil buatan Jepang itu mudah, praktis serta suku cadangnya mudah didapat.
“Toyota paling banyak digunakan di Tanah Air. Dulu pernah ada Volvo, sekali masuk bengkel, luar biasa mahalnya,” ujarnya.
Ditanya bagaimana jika ada pejabat yang menolak mobil baru, Mensesneg mengatakan itu merupakan hak yang bersangkutan.
“Ya haknya dia kalau nggak mau. Negara sudah menyediakan itu. Kalau nggak mau, ya dia usaha sendiri,” tegasnya.

Mereka sudah menerima mobil baru tersebut dan saat ini pun telah terparkir mobil yang baru di parkiran istana negara. Lihatlah betapa bodohnya pernyataan mereka dan menyatakan rasa terima kasihnya kepada Presiden SBY (sok bego ya). Pembagian mobil dinas baru Toyota Crown Saloon kepada para menteri KIB II dan para pejabat tingi negara membuktikan pemerintahan SBY benar-benar tidak peka. SBY yang berkomitmen mengawal program penghematan nasional dinilai hanya pandai beretorika tanpa aksi nyata.
“Nikmat kekuasaan seringkali menghilangkan kepekaan seorang pemimpin. Ini buktinya kalau kekuasaan menumpulkan kepekaan. Ini membuktikan SBY tidak punya komitmen penghematan, hanya pandai beretorika,” kata Wakil Ketua Dewan Pakar DPP PPP Lukman Hakiem kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/12).
Menurut mantan sekretaris FPPP DPR ini, seharusnya SBY dapat meniru kesederhanaan para pemimpin di Iran, India dan Malaysia. Mereka rela menggunakan kendaraan dinas yang apa adanya tanpa bermewah-mewah. Bahkan malaysia sendiri menggunakan merk Proton, produk dalam negerinya.
“Saya kira SBY dan kabinetnya serta pejabat negeri ini harus bisa meniru cara hidup sederhana dari pemimpin dan pejabat negara di India dan Iran. Kan dengan mengunakan mobil yang ada, tidak mengurangi derajat menterinya tho?” paparnya.
Lukman menilai mobil dinas baru para menteri dan pejabat negara yang seharga Rp 1,3 miliar itu terlalu mahal di tengah upaya susahnya pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Harusnya mobil yang masih bisa dipakai tetap dipertahankan. Kalaupun memang harus diganti, bisa diganti dengan mobil yang serupa.
“Kalau Camry, memang kenapa? Apakah kemudian jadi turun derajatnya kalau menteri naik Camry? Zaman Pak Harto dulu, mobil dinas tidak diganti setiap ganti menteri. Bahkan ada mobil bekas yang dipakai. Seperti bekas mobil untuk angkutan KTT Non Blok dipakai menteri,” paparnya.
Lukman berharap SBY dapat mengevaluasi kebijakannya yang merestui pemberian mobil dinas menteri dengan mobil mewah itu. Alasannya, selain karena mengusik rasa kepekaan sosial, juga menjadikan pemimpin negeri ini semakin tidak merakyat.
“Kalau Pak SBY mau mengagalkan, kan tinggal perintah. Kita tunggu lah langkah kongkretnya,” pungkasnya.
Apa Ada Hubungan Mobil Mewah dengan Kinerja Pejabat?
Penggantian mobil pejabat tinggi negara dengan mobil mewah Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc menerbitkan pertanyaan kritis. ICW mempertanyakan apakah ada korelasi antara jenis mobil dengan kinerja pejabat itu.
“Apa mobil yang mahal dan bagus akan memberikan efek yang berbeda dalam kerja dibanding mobil yang lebih rendah haganya,” kata Anggota Badan Pekerja (ICW) Adnan Topan Husodo di Jakarta, Senin (28/12/2009).
Menurut Adnan, mobil dengan anggaran sekitar Rp 300-400 juta pun sebenarnya sudah layak bagi seorang pejabat. Tidak harus sampai mencapai miliaran.
“Ini karena ada kecenderungan untuk berlomba-lomba mendapatkan yang lebih baru dibanding model yang lalu,” tambah Adnan.
Kini nasi sudah menjadi bubur. Anggaran sudah disetujui dan disahkan. Langkah ke depan, sebaiknya DPR lebih kritis dan pemerintah lebih peka dalam soal anggaran ini.
“Mudah-mudahan kalau dari kritik ini respon yang muncul mereka akan pakai mobil sendiri,” tutupnya. (detikcom/y)

Catatan Pribadi
Note : Untung saja aku tidak ikut pemilihan beberapa bulan kemarin. Tetapi tetap saja kecewa sekali dengan kelakuan bejat pejabat yang jelas menerima bahkan ada yang berterima kasih, tanda rasa senangnya mendapat fasilitas dari hasil keringat rakyat. Mungkin hasil keringatku dan keringat sobat semua, dari pajak Pph yang kita setor yang jumlahnya tidak terhitung lagi.
- Apakah mereka tidak melihat orang miskin dikampung-kampung? Mereka tidak melihat, tinggal mereka di Jakarta. Bahkan mereka semua sudah buta mata hatinya. Mereka tidak pernah melihat penderitaan rakyat, tidak pernah tahu kondisi sebenarnya rakyatnya. Kalo sudah seperti ini mereka bagai patung atau mayat yang berjalan. Biar Allah saja kita pasrahkan semuanya.
Untuk saudaraku semuanya, saya ingatkan bahwa seandainya kalian ingin sesuatu yang baik maka harus berpulang kepada yang menguasainya. Yang menguasai kehidupan ini, Dialah Allah Rabbul’alamin, yang telah menurunkan Qur’an sebagi petunjuk. Maka ikutilah ia. Inilah akibat dari demokrasi, yang kuat makin kuat, yang susah makin susah, yang miskin makin miskin. Selama SBY memimpin coba anda hitung, berapa kali BBM naik? Bahkan dampaknya semua kebutuhan naik juga. Masih ingatkah ketika ada seorang bapak yang gantung diri karena tidak bisa menghidupi keluarganya? Dalam surat yang dia tulis sebelum meninggal adalah karena dia tidak sanggup lagi untuk menanggung beban hidup yang semakin tinggi denga naiknya semua harga kebutuhan.


Mobil Pejabat Negara, Toyota Crown Royal Saloon kapasitas 3000 cc Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Muhasabah Diri

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas komentar anda mudah-mudahan tidak bosan untuk berkunjung pada blog yang sederhana ini