Sebuah catatan kecil tentang ilmu, dakwah, jihad, jamaah, keadilan, kesejahteraan, tegaknya hukum, mulkiyah, rububiyah, uluhiyah, asma wa sifat,Marifah, Thaghut, Negara Islam, Tauhid, demokrasi, hukum islam, doa, shalat

Minggu, Mei 23

POIN Keempat dalam Bai’at NII

“Saya akan taat sepenuhnya kepada perintah Alloh, perintah Rosulullah dan perintah Ulil Amri saya dan menjauhi segala larangannya dengan tulus dan setia hati”.

Kata “Saya akan taat sepenuhnya” adalah realisasi dari perintah Alloh SWT. dalam Qs. An Nisa:49

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

Seorang warga bai’at harus menyadari bahwa dalam kata taat dan patuh termasuk pula dalam disiplin. Taat dan patuh tanpa cinta setia akan terasa kaku, tegang dan kering, tandus laksana irama tanpa suara. Bahkan kadang-kadang terasakan sesuatu keras dan kejam, kasar dan bengis. Demikian pula benar dan adil, tanpa qisti dan palamarta.

Maka untuk memperoleh hasil amal yang sempurna, jasa-jasa yang besar manfaatnya dan maslahat untuk umum, untuk ummat, negara dan agama, maka kuncinya terletak dalam jiwa atau lebih tegasnya jiwa Mujahid yang harmonis selaras dengan tugasnya.

Mujahid yang mempunyai keselarasan jiwa ini akan menunaikan segala tugas wajibnya dengan sepenuh jiwanya, dengan tekun, khusyu’ dan khudhu’, tanpa menghiraukan atau terpengaruh sesuatu diluarnya. Maka landasan pembinaan jiwa, kstaria suci macam ini antara lain adalah:

a. Rasa cinta kepada Alloh (Mahabbah) dalam makna dan wujudnya:

1. Sanggup dan mampu melaksanakan tiap-tiap perintahnya dan menjauhi segala larangannya tanpa terkecuali dan tawar menawar.
2. Mendahulukan dan mengutamakan pelaksanaan perintah Alloh daripada sesuatu diluarnya.
3. Mendasarkan tiap-tiap laku lampah dan amalnya atas wahdaniyat Alloh, tegasnya atas tauhid sejati dan tidak atas alas an pertimbangan dan dalil apapun melainkan berdasarkan kholishon mukhlishon semata, atau dengan kata lain Alloh minded 100%.

b. Rasa cinta setia kepada Rosululloh SAW. Dalam makna dan wujudnya:

Sanggup dan mampu merealisasikan ajaran dan sunnah Rosululloh SAW. dengan kepercayaan dan keyakinan sepenuhnya, bahwa tiada contoh dan tauladan lebih utama daripada ajaran dan sunnahnya khusus dalam rangka jihad, tegasnya dalam rangka usaha membina Negara Madinah Indonesia dan pantang melakukan sesuatu diluar ajaran dan hukum Islam, sepanjang sunnah hingga mencapai taraf “Islam minded 100%”

c. Rasa cinta setia kepada Ulil Amri Islam atau Imam NII atau Plm. T. APNII yang didalamnya termasuk:

1. Rasa cinta setia kepada Pemerintah Negara Islam Indonesia dan tidak kepada sesuatu perintah diluarnya.
2. Rasa cinta setia kepada Negara Islam Indonesia, dan tidak kepada sesuatu Negara diluarnya.
3. Rasa cinta setia kepada Undang-undang (Qonun Asasi) NII dan tidak kepada undang-undang negara manapun dan seterusnya dan seterusnya yang semuanya itu tercakup dalam istilah “Negara Islam Indonesia minded 100%”.



Catatan:

Kita hanya mengenal satu Ulil Amri, satu Imam Plm. T. APNII. tidak lebih dan tidak kurang. Tiap-tiap kepercayaan, keyakinan, anggapan dan perlakuan yang menyimpang atau bertentangan dengan dia adalah sesat dan menyesatkan, salah, keliru dan durhaka.

Seperti ditulis oleh abuqital1

POIN Keempat dalam Bai’at NII Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Muhasabah Diri

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas komentar anda mudah-mudahan tidak bosan untuk berkunjung pada blog yang sederhana ini

Isi Blog